Selasa, 18 Januari 2011

Manajemen Keuangan

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu :

Nasiruddin, M. M.

IAIN SYECH NURJATI

Disusun Oleh:

Ade Abdul Mukti (58320162)

Syari’ah/ EPI-2/ Semester V

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI

CIREBON

2010

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar belakang

Dalam perusahaan, ketika sebuah perusahaan ingin mendapatkan sesuai dengan apa yang ditujukan berdasarkan visi dan misi perusahaan tersebut, maka perlulah peranan organisasi dalam perusahaan tersebut. Dalam perusahaan, manajemen merupakan suatu proses yanbg penting untuk terwujudnya suatu visi dan misi perusahaan. Ada berbagai macam tingkatan mmajemen dalam perusahaan, tergantung dalam bidang yang ada, kita sering mengenal ada majemen pemasaran, persaonalia, keuangan, dan lain-lain.

Dalam pembahasan makalah ini, penulis akan membahas sedikit tentang salah satu manajemen dalam perusahaan, yaitu tentang manajemen keuangan, mnanajemen keuangan merupakan manajemen dana baik yang berkaitan dengan alokasi dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi ataupun pembelanjaan secara efisien. Salah satu fungsi dari maajemen keuangan disini adalah sebagai baigian untuk mengelola, mengatur, merencanakan, mengendalikan, sistem keuangan yang berada di dalam suatu perusahaan tersebut, baik itu berupa keuangan kas, pembelanjaan dana, pembiayaan investasi dan lain-lain,.

Untuk lebih jelasnya, penulis akan sedikit menjelaskan bagaiman perencanaan dan pengendalian di dalam manajemen keuangan.

B Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas tersebut, maka dapat ditulis perumusan masalah, sebagai berikut:

1. Bagaiamana konsep dari manajemen keuangan?

2. Bagaimana proses perencanaan dan pengendalian keuangan?

3. Bagaimana anggaran kas dalam manajemen keuangan?

C Tujuan Penelitian

Dari penulisan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaiman konsep dari manajemen keuangan.

2. Untuk memaparkan proses dari perencanaan dan pengendalian keuangan.

3. Untuk memahami bagaiman anggaran kas dalam manajemen keuangan.

D Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis, manfaat penelitian bagi penulis dalam menyusun makalah ini adalah sebagai bukti dari tugas mandiri mata kuliah manajemen keuangan.

2. Bagi Pembaca, yaitu sebagai bahan refensi dalam penamabah ilmu paengewtahuan khususnya dibidang manajemen keuangan.

3. Bagi masyarakat, yaitu sebagai sarana peningkatan pengetahuan.

E Metodologi Penelitian

Dalam peunulisan makalah ini, penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif, dimana penulis menggamabrkan dan menjelaskan tentang materi dalam penyusunan makalah ini dari sumber atau referensi dari buku-buku yang relevan sebagai dasar dalam penulisan makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN

a. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Tuntutan perkembangan teknologi mendorong setiap organisasi, khususnya organisasi bisnis berubah untuk dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi setiap aktivitas organisasi. Pada era sebelum tahun enam puluhan, kita di Indonesia mengenal ilmu pembelanjaan perusahaan dengan fokus sangat terkonsentrasi dalam fungsi pengelolaan keuangan internal saja, sedang factor eksternal yang merupakan factor pendanaan (source founding) kurang diperhatikan. Sejak era tahun enam puluhan samapai sekarang, perkembangan ilmu pembelanjaan perusahaan berubah dan berkembang menjadi konsentrasi terpusat pada sumber pendanaan eksternal, yang kemudian dikelola secara efektif dan efisien untuk mendpatkan penghasilan laba. Perubahan inilah yang menjadi alasan ilmu pembelanjaan perusahaan berkembang secara universal menjadi landasan bagi ilmu manajemen keuangan (financial management), sesuai tuntutan globalisasi, yaitu menuntut agar perusahaan dapat menghasilkan biaya produksi yang efisien sebagai dasar penetapan harga, mutu berstandar internasional dan gaya/mode dengan desain yang dapat diterima secara internasional.[1]

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan alokasi dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi ataupun pembelanjaan secara efisien. Meskipun fungsi sebagai seorang manjer keuangan untuk setiap organisasi belu tentu sama, namun pada prinsipnya fugsi utama seorang manajer keuangan meliputi: pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pembelanjaan, dan kebijakan deviden.[2]

b. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

Fugsi dari manajemen keuangan itu tidak lepas dengan seorang manajer keuangan, diman sebagai majer keuanga yang menjalankan suatu manajemen keuangan itu mempunyai fungsi diantaranya penulis akan menjelaskannya.

Fungsi pertama menyangkut tentang penyusunan alokasi dana baik sana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan kata lain, investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan. Secara garis besar keputusan investasi dapat dikelompokan kedalam investasi jangka pendek seperti misalanya investasi dalamkas, persediaan, piutang dan surat berharga maupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung, peralatan produksi, tanah, kendaraan, dasn aktiva tetap lainnya.

Kedua, manajer keuangan berfungsi sebagai pengambil keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi. Peran majer keuangan dalam pemenuhan kebutuhan dana jangka semakin koplek dalam kondisi globalisasi pasar modal.

Fungsi ketiga seorang manajer keuangan adalah kebijakan deviden. Pada prinsipnya kebijakan dividen menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas dan pembelian kemabali saham atau laba tersebut sebaiknya ditaha dalam bentuk laba ditahan guna pembelanjaan investasi dimasa datang.

Sedangkan, manajemen keuangan yang dibahas penulis ini juga mempunyai tujuan, yaitu dianataranya adalah sebagai berikut:

1. Maksimasi Profit

Sangat mudah menjelaskan bahwa tujuan pokok yang ingin dicapai oleh manajer keuangan adalah memaksimumkan profit. Namun demikian perlu diasadari bahwa tujuan ini mengandung banyak kelemahan, yaitu: Standar ekonomi mikro dengan memaksimumkan profit adalah bersifat statis karena tidak memperhatikan dimensi waktu. Kemudian pengweertian profit itu bisa menyesatkan, apakah perusahaan harus memaksimumkan jumlah profit secara nominal ataukah tingkat profit. Kelemahan selanjutnya adalah menyangkut resiko yang berjaitan dengan swetaip alternatif keputusan. Kemudian kelemahan selanjutnya adalah apabila memaksiamalkan profit merupakan tujuan utama maka akan sangan mudah hal ini dapat dilakukan.

2. Memaksimumkan Kemakmuran Pemegang Saham Melalui Maksimisasi Nilai Perusahaan

Melihat kelemahan-kelemahan tersebt diatas, maka seharusnya tujuan yang dicapai oleh manajer keuangan adalah bukan memaksimalkan profit melainkan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau maximization wealt of stochholders melalui maksimisasi nilai perusahaan.

Akhir-akhir ini ada pandangan bahwa tujuan normatif yang ingin dicapai dalam manajemen keuangan memaksiumkan kemakmuran stakeholder. Adapun stakeholders itu adalah pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan; pihak-pihak tersebut meliputi; karyawan dan manajemen,m kreditur, supplier, masyarakat sekitar, perusahaan, pemerintah, dan pemegang saham. Perusahaan perlu memperhatikan kepentingan karyawan karena apabila perusahaan mengabaikan kepentingan karyawan aka berdamapak pada rendahnya produktivitas, efisiensi, buruknya kualitas produk yang dihasilkan, tingginya tingkat absensi dan msih banyak lagi masalah-masalah yang lain. Oleh sebab itu perusahaan tidak mungkin dapat memuaskan kebutuhan atau kemakmuran pihak lai sebelum memeperhatikan kartyawan dan manajemen. Selanjutnya perusahaan perlu memberika jaminan kepada kreditur tentang pembayaran kemabali kewajiban perusahaan. Dengan kata lain mustahil bagi perusahaan yang tidak mampu membayar utang-utangnya, sementara berharap harga saham terus meningkat. Salah satu bentuk perlindungan perusahaan terhadap kreditur adalah adanya bebagai covenant atapun batasan-batasan di dalam kontrak pemberian kredit.[3]

B. PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN

a. Perencanaan Keuangan

Perencanaan dan pengendalian keuangan meibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja.

Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya.[4]

Perencanaan Keuangan adalah proses dari :

  1. Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
  2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang.
  3. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih
  4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.

Perencanaan keuangan merupakan aktivitass manajerial yang sifatnya umum. Manajer keuangan menganalisis catatan korporasi yang lamapau untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kekayaan pemegang saham. Sebagai contoh, manajer mungkin merencanakan perubahan struktur modal atau struktur fortopolio investasinya. Perencanaan keuangan itun sendiri merupakan suatu penyusunan tindakan bagi korporasi sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas dimasa yang akan datang.[5]

b. Proses Perrencanaan dan Pengendalian Keuangan

Perencanaan (planning) keuangan mencakup proyeksi penjualan, laba dan aktiva yang didasarkan atas alternative strategi produksi dan pemasaran, untuk kemudian menetukan bagaimana memenuhi kebutuhan permodalan. Bila ternyata hasil actual tidak sesuai dengan proyeksi nya, perencanaan keuangan harus dapat mengidentifikasikan perubahan-perubahan potensial yang mungkin akan memberikan hasil yang memuaskan. Pengendalian (controlling) keuangan bermula pada tahapan implementasi rencana, dan pengendalian ini mengelola um pan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan akan rencana dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, termasuk modifikasi rencan karena perubahan mendadak pada lingkungan operasional. Keseluruhan proses dimulai dengan penentuan tujuan perusahan, kemudian langkah demi langkah menetukan ramalan dan anggaran setiap bidang kegiatan pokok perusahaan bersangkutan.[6]

c. Analisis Pulang Pokok

hubungan anatara besarnya pengeluaran investasi dan volume yang diperlukan untuk profitabilitas (kemampulabaan) fidebut dengan analisis impas (break even analysis) atau perencanaan laba. aznalisis impas merupakan sarana untuk menentukan titik dimana penjualan akan impas menutup biaya-biaya. jika saja semua biaya perusahaan bersifat variabel, maka tidsak akan ada masalah tentang volume impas. Tetapi karena tingkat biaya dapat sebagian besar dipengaruhi oleh ukuran investasi tetap yang telah dilakukan perusahaan, biaya tetap yang diakibatkannya akan menempatkan perusahaan pada posisi rugi,,kecuali jika volume penjualan yang memadai dapat tercapai.

Jika perusahaan ingin terhindar dari rugi akuntansi, penjualannya harus bisa menutup semua biaya-biaya, dimana ada yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi dan ada yang tidak berubah walaupun tingkat produksi mengalami perubahan.

Perhitungan titik impas dapat juga dilakukan secara aljabar. Dari data yang diberikan, fungsi total penjualan atau pendapatan perusahaan, TR (Total Revenue) apabila diketahui Harga ( P ) = Rp. 2000,- Biaya Tetap (Fixed Cost)= Rp. 40.000.000.- Biaya Variabel (Varaible Cost)=Rp. 1.200,- adalah :

TR = Rp. 2.000Q

dimana Q adalah banyakanya unit yang diproduksi per satu periode. Sedang fungsi total biaya adalah

TC = Rp. 40.000.000 + Rp. 1.200Q

Pada kuantitas impas, Q*, total pendapatan sama dengan total biaya. Sehingga tingkat ini fungsi penjualan sama dengan fungsi total biaya.

Rp. 2000Q = Rp. 40.000.000 + Rp. 1.200Q

Q*= 50.000

Hubungan ini dapat diartikan secara lebih jelas dengan menggunakan perhitungan rugi laba kontribusi pada berbagai tingkat untit yang terjual.[7]

C. ANGGARAN KAS

Aspek lain dari perncanaan keuangan adalah penganggaran kas (cash budgething). Perusahaan memebutuhkan kas sebagai bagian dari proses penganggaran atau peramalan. Mula-mula perusahaan meramalkan penjualannya. Kemudian meramalakan kebutuhan aktiva tetap dan persediaan yang diperlukan untuk mendukung tingkat penjualan yang diramalakan. setelah itu pembelian aktiva dan rencana pemabayarannya disusun dalam skala waktu berikut penentuan waktu penjualan dan penagihan hutang. Perusahaan umumnya memebuat ramalan untuk periode lima tahundan ramalan itu digunakan untuk perencanaan pengadaan aktiva tetap [anggaran barang modal (capital budgeting)]. Selanjutnya perusahaan menyusun anggaran tahunan untuk tahun yang akan datang dimana penjualan dan pemebelian persediaan diramalkan menurut basis bulanan, dan bersama dengan itu direncanakan juga saat pembayaran pemberian aktiva tetap dan persediaan. Informasi ini digabungkan dengan proyeksi saat penagihan oiutang, pembayaran pajak, tanggal pembayaran bungandan dividen dan sebagainya. Sen\mua informasi tersebut di iktisarkan dalam anggaran kas yang merupaka proyeksi arus kas masuk dan keluar untuk suatu periode tertentu.[8]

Ada yang harus diperhatikan dalam anggaran kas, yaitu :[9]

1) Anggaran kas yang kita susun tidak menggambarjkan bunga pinjaman, pendapatna dari investasio, surplus kas atau kerugian karena piurtang macet.

2) Bila arus kas keluar dan masuk dari kas tidak mseragam didalam satu bulan, kemungkinan terjadi taksiran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari kebutuhan permodalan.

3) Karena penyusutan tidak merupakan biaya per kas maka penyusutan ini tidak di perhitungkan dalam anggaran kas.

4) Anggaran kas merupakan ramalan, jadi semua nilai yang tercantum didalamnya adalah nilai yang diharapkan. jika kemudian penjualan dan pemebelian actual berbeda dengan anggaran maka ramalan surplus dan deficit kas juga akan berubah.

5) Saldo kas minimum mungkin harus disesuaikan dari waktu ke waktu , naik dan turun menurut pola maksimal dan menurut perubahan perusahaan dalam jangka panjang.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan alokasi dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi ataupun pembelanjaan secara efisien. Meskipun fungsi sebagai seorang manjer keuangan untuk setiap organisasi belu tentu sama, namun pada prinsipnya fugsi utama seorang manajer keuangan meliputi: pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pembelanjaan, dan kebijakan deviden.

Fungsi dari manajemen keuaangan adalah pertama menyangkut tentang penyusunan alokasi dana baik sana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Kedua, manajer keuangan berfungsi sebagai pengambil keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi. ketiga seorang manajer keuangan adalah kebijakan deviden. Pada prinsipnya kebijakan dividen menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas dan pembelian kemabali saham atau laba tersebut sebaiknya ditaha dalam bentuk laba ditahan guna pembelanjaan investasi dimasa datang.

Perencanaan keuangan merupakan aktivitass manajerial yang sifatnya umum. Manajer keuangan menganalisis catatan korporasi yang lamapau untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kekayaan pemegang saham. Sebagai contoh, manajer mungkin merencanakan perubahan struktur modal atau struktur fortopolio investasinya. Perencanaan keuangan itu sendiri merupakan suatu penyusunan tindakan bagi korporasi sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas dimasa yang akan datang.

Aspek lain dari perncanaan keuangan adalah penganggaran kas (cash budgething). Perusahaan memebutuhkan kas sebagai bagian dari proses penganggaran atau peramalan.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Drs. R. Sartono, M. B. A. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. 2008. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Manahan, Prof. Dr. P. Tampubolon. Manajemen Keuangan, konseptual, problem dan studi kasus. 2005. Bogor : Ghalia Indonesia.

Fred, J. Weston Eugene F. Brigham. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. 1989 Jakarta: Penerbit Erlangga.

Freed J. Weston Thomas E. Copelend. Manajemen Keuangan. 1991. Jakarta: Penerbit Erlangga.

www.dedesuharna.wordpress.com

.



[1] Prof. Dr. Manahan P. Tampubolon. Manajemen Keuangan, konseptual, problem dan studi kasus. (Bogor : Ghalia Indonesia. 2005) hal. 1

[2] Drs. R. Agus Sartono, M. B. A. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. 2008) hal. 6

[3] Drs. R. Agus Sartono, M. B. A. Ibid. hal. 7-8

[4]www.dedesuharna.wordpress.com/2010/05/07/perencanaan-dan-pengendalian-keuangan-perusahaan

[5] Prof. Dr. Manahan P. Tampubolon. Op. Cit. hal. 33

[6] J. Fred. Weston Eugene F. Brigham. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. (Jakarta: Penerbit Erlangga. 1989) hal. 127

[7] J. Freed Weston Thomas E. Copelend. Manajemen Keuangan. (Jakarta: Penerbit Erlangga. 1991) hal. 130

[8] J. Fred. Weston Eugene F. Brigham. Op. Cit. hal. 138

[9] J. Fred. Weston Eugene F. Brigham. Ibid. hal. 141

1 komentar:

  1. OKE, trima kasih share nya...
    http://www.tandagenap.com|kejar paket c

    BalasHapus